Jumat, 29 Juli 2011

Program Anti “Virus”


Masalah virus adalah masalah yang cukup serius, dan tentu sudah tidak asing lagi bagi para pemilik komputer. Apatah lagi jika telah tersambung dengan jaringan internet. Ada ribuan virus—bahkan lebih dari itu—siap menyerang, sehingga menyebabkan pemilik komputer mengurut dada. Bahkan terkadang sampai mengucurkan air mata jika serangan virus menyebabkan kerusakan yang cukup fatal.

Mulailah para pemilik komputer berburu anti virus yang paling ampuh. Namun seiring dengan perjalanan waktu, ternyata ada di antara virus yang sampai memakan anti virus, sehingga para pemilik komputer terkadang menghabiskan waktunya hanya untuk mencari anti virus baru, atau gonta-ganti anti virus, atau sekadar up-date anti virus. Yah, itulah resiko memiliki komputer. Entah kapan masalah virus ini akan hilang dari dunia perkomputeran. Wallahu A’lam.

Namun sebenarnya, ada jenis virus yang lebih membahayakan dari ribuan jenis virus yang menyerang komputer. Virus yang penulis maksudkan adalah virus situs-situs porno. Dampaknya bukan cuma menyerang komputer secara khusus, namun juga pemilik komputer. Bahkan akibatnya lebih dahsyat, bisa “mematikan” sang pemilik komputer.

Mematikan yang penulis maksud bukanlah kematian dalam artian berpisahnya ruh dari jasad, namun lebih dari itu. Virus ini langsung menyerang pusat kehidupan seseorang yaitu “hati”, sedahsyat apa pun virus yang menyerang tubuh atau jasad seseorang, ujungnya adalah kematian. Jika ia adalah orang yang shaleh, maka ia akan beristirahat dari kehidupan dunia yang penuh dengan keletihan dan kemaksiatan. Dan insya Allah akan mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Allah berupa kenikmatan yang tiada henti. Namun jika yang mati adalah hati, maka hal itu adalah alamat kesengsaraan abadi di dunia dan di akhirat.

Namun sangat disayangkan, sebagian manusia jika mulai terjangkit sebuah penyakit yang sifatnya lahiriah, ia bergegas melakukan terapi. Meski menghabiskan banyak dana. Bahkan terkadang ada yang melakukan safar ke beberapa negara dengan tujuan berobat karena sangat takut dengan penyakit yang menimpanya tersebut. Adapun kalau ia tertimpa penyakit hati yang sifatnya maknawi seperti kesyirikan, kebid’ahan, iri, dengki, hasad dan sebagainya (syubhat & syahwat) maka ia tenang-tenang saja dan tidak merasa perlu mencari obatnya, padahal jenis penyakit inilah yang lebih berbahaya.

Situs-situs porno yang semakin merebak dan subur ibarat jamur di musim hujan tentu sangatlah meresahkan kita semua. Jika ada seorang muslim yang tidak resah dengan realita yang memilukan ini, hendaklah ia mengintrospeksi keimanannya, karena ulama kita mengatakan bahwa jika Anda hendak mengetahui derajat dan kedudukan Anda di sisi Allah, maka lihatlah sejauh mana kecemburuan Anda terhadap agama ini, apakah hati Anda masih ada rasa berontak jika melihat sebuah kemungkaran atau tidak.

Berikut ini beberapa terapi atau tips untuk melindungi diri dari virus situs porno, semoga bermanfaat:

1. Jangan membuka surat atau tulisan yang tidak jelas asalnya karena kebanyakannya berisi muatan pornografi atau kiriman virus yang bisa mengancam komputer Anda, atau minimal hanya menghabiskan waktu dan harta.

2. Jauhilah semampu Anda untuk menggunakan fasilitas internet dalam keadaan bersendirian, karena dalam keadaan seperti itu, setan akan mendapatkan peluang emas dengan bisikan dan tipu dayanya yang menggiurkan atau membangkitkan gairah membuka situs-situs porno, atau dengan kata lain jika memang kita terpaksa untuk membuka internet maka usahakan dengan menghadirkan orang lain di sekitar kita. Namun sayangnya, kebanyakan warnet memang dimodifikasi dan dikondisikan untuk para pemakai bersendirian dalam menggunakannya. Alasannya, agar tidak saling mengganggu antara pemakai yang satu dengan yang lainnya. Kalau niat pengelola internet seperti ini, mungkin masih bisa ditolelir. Namun kenyataannya, hal ini memberi peluang yang sangat besar bagi para pemakai untuk bebas membuka situs yang dikehendakinya, sehingga dikuatirkan mereka terjatuh dalam “tolong-menolong dalam kebathilan”. Wallahul Musta’an.

Jauhilah membuka internet dalam kondisi gairah syahwat Anda kuat.

4. Jangan menggunakan fasilitas pencari data seperti “Google” atau “Yahoo” atau selainnya untuk mencari data yang ada kaitannya dengan hubungan antara lawan jenis, walaupun dengan niat untuk mengambil manfaat, yang bisa menyebabkan seseorang menertawakan dirinya sendiri karena tertipu oleh kamuflase jiwa yang kelihatannya mengajak pada kebaikan namun ia terjatuh pada lembah kenistaan.

5. Jauhilah teman yang jelek karena terkadang merekalah yang menjadi sebab seseorang mendapatkan informasi seputar dunia internet atau memberi data situs-situs porno yang ada pada internet.

6. Letakkanlah komputer Anda di rumah pada tempat yang mudah dilihat semua orang, seperti di ruang kumpul keluarga atau di ruang makan. Jangan menutup pintu. Jadikanlah monitor komputer Anda berhadapan dengan pintu, atau dengan kata lain posisi Anda membelakangi pintu. Insya Allah hal itu akan menjauhkan pikiran Anda untuk membuka situs-situs porno karena rasa malu dari orang yang bisa saja masuk secara tiba-tiba.

7. Menghadirkan rasa takut dan merasa diawasi oleh Allah dan keyakinan akan pandangan Allah Yang Mahamengetahui segala sesuatu baik yang nampak maupun yang tersembunyi.

8. Jadikanlah tulisan pembuka pada saat Anda membuka komputer berupa ayat-ayat al Qur’an atau hadits-hadits yang mengandung peringatan dan ancaman, tulislah dengan tulisan yang besar yang memenuhi layar komputer Anda, atau dengan kata-kata hikmah atau gambar sebuah kuburan dan sebagainya, gantilah pada setiap pekan atau tiap sepuluh hari.

9. Ketika gairah syahwat Anda meninggi segeralah berziarah ke kuburan dan jangan berziarah ke warnet karena hal itu akan mengingatkan Anda kepada hari akhirat, pemutus segala angan-angan dan cita-cita.

10. Jauhilah tempat-tempat yang bisa membangkitkan syahwat seperti pasar-pasar, mall-mall, tempat-tempat rekreasi umum dan yang sejenisnya. Boikotlah semua stasiun-stasiun televisi atau majalah dan surat-surat kabar yang berbau pornografi, karena secara umum hal-hal inilah yang bisa membangkitkan syahwat seseorang.

11. Segeralah menikah untuk menyelamatkan diri dan agama Anda, dan berusahalah untuk mengatasi segala rintangan yang menghalangi Anda untuk menuju gerbang pernikahan, karena sesungguhnya pernikahan itu indah.

12. Coba tanya diri Anda; apa untungnya Anda membuka situs-situs porno? Hanya akan membangkitkan dan mengobarkan api syahwat, setelah itu apa? Entah Anda bersabar dengan dorongan syahwat tersebut (yang justru bisa membuat Anda tersiksa dan stres), atau Anda akan melampiaskannya pada apa yang diharamkan Allah? Na’udzubillah! Inikah jalan orang-orang yang berakal?

13. Jika keinginan untuk membuka situs porno semakin menguat maka segeralah tutup komputer Anda.

14. Bayangkan, seandainya sebelum Anda menutup situs porno yang telah Anda buka, tiba-tiba kematian menjemput Anda, apakah Anda tidak merasa malu setelah orang-orang mengetahuinya? Dan sungguh banyak orang yang mati dalam keadaan seperti ini—atau yang sejenisnya, ada yang mati ketika berada di atas tubuh seorang pelacur. Wal’iyadzu billah.

15. Jika memang Anda sulit untuk mengendalikan diri jika telah membuka internet maka cobalah Anda untuk tidak menggunakan fasilitas internet beberapa hari untuk mengobati dan menguatkan keimanan Anda dalam hati dan sibukkanlah diri Anda dengan membaca, mendengar dan menghadiri majelis-majelis ilmu, karena tidaklah seseorang berani membuka situs-situs haram tersebut melainkan karena kadar keimanan yang melemah.

16. Camkan! Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba melainkan istiqamah dan teguh di atas jalan agama Allah, perbanyaklah istighfar dan doa kepada-Nya, ketuklah pintu-Nya, karena sesungguhnya doa merupakan senjata utama seorang mukmin yang memberi pengaruh yang sangat kuat, dan ingatlah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika beliau didatangi seorang pemuda seraya berkata,

“Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berzina.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian bersabda, “Apakah engkau ridha jika seseorang berzina dengan ibumu?” Selanjutnya beliau meletakkan tangannya di dada lelaki tersebut seraya berdoa, “Ya Allah, bersihkanlah hatinya, jagalah kehormatannya.” Abu Umamah t berkata, “Setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan pemuda itu maka sama sekali ia tidak pernah lagi untuk berpaling pada keinginannya tersebut.”

17. Ketahuilah, barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik.

Semoga Allah Subhana wa Ta’ala senantiasa memberikan rasa takut pada kita semua yang dengannya dapat menghalangi kita dari segala bentuk kemaksiatan, dan membersihkan hati-hati kita. Amin. Wallahu A’lam bis-Showab.

/ Sumber : Tabloid Al Istiqomah, Jam’iyah al Kitab wa as-Sunnah Khartoum-Sudan dengan beberapa perubahan dari penerjemah dan redaksi.

? Diterjemahkan oleh Ust. Harman Tajang, Lc.
Selengkapnya...

Selasa, 12 Juli 2011

AHLAN RAMADHAN


“Ya Allah sesungguhnya Engkau telah menaungi kami dengan bulan ramadhan, ramadhan akan tiba maka hantarkanlah ia kepada kami dan sampaikanlah kami kepadanya, berikakanlah rezeki kepada kami dengan berpuasa dan shalat, anugerahkanlah kepada kami kekuatan dan kesungguhan serta kesiapan, lindungilah kami dari fitnah.”

Pada saat kita melihat bagaimana salafusshalih menghidupkan bulan ramadhan dengan beribadah kepadaNya, maka kita akan mendapati hampir seluruh waktu yang ada hampir tak mereka lepaskan begitu saja, tetapi mereka berpacu dengan waktu tersebut seakan-akan mereka tidak pernah beristirahat, Imam Syafi’i terbiasa menghatamkan Al Qur’an 60 kali pada bulan ramadhan, Imam Ahmad menhatamkannya setiap pekan, Yahya bin Ma’in menghatamkannya setiap malam tanpa mengabaikan ibadah-ibadah yang lain, kesungguhan ini tentu bukan kesungguhan yang biasa. Biar kita tidak hanya terkesima dengan ibaadah mereka, mari kita coba awali dengan melihat sebab-sebab yang menjadikan mereka bisa mewujudkan hal tersebut, diantaranya:
1. Mereka senantiasa membangkitkan kerinduannya kepada Allah Subhanahuwata’ala.
Hal ini sebagaimana doa Rasulullah dalam shalat-shalatnya. Kerinduan akan perjumpaan dengan Rabbnya senantiasa mereka panjatkan dalam do’a-do’a mereka.

أَسْأَلُكَ الرِّضاَ باِلْقَضَاءِ وَبَرْدَ اْلعَيْشِ بَعْدَ اْلمَوْتِ وَلَذَةَ النَّظَرِ إِلىَ وَجْهِكَ وَالشَّوْقِ إِلىَ لِقاَئِكَ

“Aku memohon kepadaMu ridha atas ketetapanMu, kehidupan yang damai setelah kematian, kelezatan memendang wajahMu dan rindu akan perjumpaan denganMu.” [ HR Nasai dishhihkan oleh al Bani dalam Shahih al Jami’ no: 1301]

Untuk menumbuhkan kerinduan itu mereka mengawalinya dengan:

Menelaah lagi Asma wa sifat Allah.
Memperhatikan kenikmatan yang telah Allah anugerahkan.
Merasa rugi atas waktu-waktu yang telah berlalu karena malalaikan ibadah tidak seperti dibulan ramadhan.
Melihat kepada orang-orang shalih yang telah jauh meninggalkan mereka dengan amal ibadahnya.

2. Mereka sangat memahami keutamaan bulan ramadhan sebagai nikmat Allah kepada mereka.
Ibnu Mas’ud pernah mendengar Rasulullah bersabda:

لَوْ يَعْلَمُ اْلعِباَدُ ماَ فِيْ رَمَضاَنَ ، لَتَمَنَتْ أُمَّتِيْ أَنْ تَكُوْنَ السَّنَةَ كُلُّهاَ

“Seandainya hamba-hamba (Allah) mengetahui apa yang ada pada bulan ramadhan, sungguh umatku menginginkan agar satu tahun dijadikan ramadhan semuanya.” [ ‘Umdatul Qari’ Syarah shahih Al Bukhari].

3. Melatih diri dengan persiapan, tekad yang kuat dan obsesi yang tinggi.

وَلَوْ أَرَادُواْ الْخُرُوجَ لأَعَدُّواْ لَهُ عُدَّةً

“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu” (QS. At Taubah [9]: 46)

قاَلَ وَهِيْب بْنُ اْلوَرَدِ: إِنْ اسْتَطَعْتَ أَلاَ يَسْبِقَكَ إِلىَ اللهِ أَحَدٌ فاَفْعَلْ.

Wahib bin Al Ward berkata: “ Jika anda mampu agar tidak seorangpun mendahuluimu kepada Allah (dalam beribadah) maka lakukanlah.

قاَلَ الشَّيْخُ شَمْسُ الدِّيْنِ مُحَمَدٌ التُّرْكِسْتاَنِيْ: ماَ بَلَغَنِيْ عَنْ أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ أَنَّهُ تَعْبُدُ عِباَدَةً إِلاَّ تَعَبَدتُ نَظِيْرَهاَ وَزِدتُ عَلَيْهِ.

Syaikh Syamsuddin bin Muhammad At Turkistani berkata:” Tidaklah apa yang sampai kepadaku kabar tentang seseorang yang beribadah suatu ibadah kecuali saya melakukan ibadah itu yang sama dan menambahnya.”

قاَلَ اْلجُنَيْدُ: سِيْروُا مَعَ اْلهِمَمِ اْلعاَلِيَّةِ.

Al Junaid berkata: “Berjalanlah engkau bersama orang-orang yang berhimmah ‘aliyah.”

4. Menjauhkan kemalasan dan bergaul dengan orang-orang yang rajin beramal shalih.
قاَلَ شُعْبَةَ بْنُ اْلحِجاَجِ اْلبَصَرِيْ: لاَ تَقْعُدُوا فُراغًا فَإِنَّ اْلمَوْتَ يَطْلُبُكُمْ.

Syu’bah bin Al Hijaaj Al Bishri berkata: “ Janganlah kalian duduk untuk bersantai-santai karena kematian sedang mencarimu.

قِيْلَ لِلإمَام أَحْمَدَ: مَتىَ يَجِدُ اْلعَبْدُ طَعْمَ الرَّاحَةِ ؟ فَقَالَ: عِنْدَ أّوَّلِ قَدَمٍ يَضَعُهاَ فِيْ اْلجَنَّةِ.

Dikatakan kepada Imam Ahmad: “ Kapan seseorang itu beristirahat ? Maka dijawab: Ketika pertama kali telapak kakinya diletakan disurga.”

5. Senantiasa muhasabah atas segala kekurangan dalam beribadah.
Ibnu Mas’ud mengatakan bahwasanya Rasulullah bersabda:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ فَقَالَ : بِهِ

“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosa-dosanya bagaikan dia duduk dikaki gunung ketakutan jika gunung itu meruntuhinya, adapun orang fajir melihat dosa-dosanya bagaikan dia melihat lalat yang melintas didepan hidungnya sambil berkata: Hi !!.” [ HR. Muslim no 2744]

6. Membekali dengan ilmu seputar hukum-hukum ibadah ramadahan.
Pengetahuan yang benar tentang hukum-hukum seputar ramadhan merupakan modal utama didalam menjalankan ibadah ramadhan, sehingga pelaksanaan itu akan dijalani dengan kemantapan dan keyakinan serta mendapatkan pahala yang benar-benar memberikan manfaat diakhirat, tidak seperti orang-orang yang hanya bermodal semangat tanpa ilmu sehingga amalnya itu bak debu yang tidak berguna.

وقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

“Dan kami hadapkan segala amal yang mereka kerjakan lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.”(QS. Al Furqan [25]: (53)

7. Mempersiapkan diri dengan kesabaran agar bisa menikmati ibadah pada bulan ramadhan.
Dibulan yang penuh barakah inilah seorang muslim diuji kesabarannya dalam berbagai hal, sebagaimana Allah berfirman dalam hadist Qudsi:

يَذَرُ شَهَوَتِهِ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ لأَجْلِي فَالصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Mereka meninggalkan syahwatnya dan makannya serta minumnya hanya untukKu, maka puasa itu untukKu dan Akulah yang akan membalasnya.” [HR. Muslim no 1151]

وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar” (QS. Fushilat [41]:35).
8. Menghidupkan segala ibadah-ibadah yang ada dan mampu dikerjakan tanpa meremehkan ibadah yang terlihat kecil.
Abu Dzar berkata bahwasanya Rasulullah bersabda:

قاَلَ رَسُوْلُ اللّه: “لاَ تـَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئاً

“Janganlah kamu memandang rendah sedikitpun suatu kebajikan” [ HR. Muslim no 2626].

Ibnu ‘Abbas berkata:

كاَنَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكاَنَ أَجْوَدُ ماَ يَكُوْنُ فِيْ رَمَضاَنَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَيُدَارِسُهُ القُرآنَ.

“Adalah Rasulullah orang yang paling dermawan terlebih lagi pada bulan ramadhan ketika Jibril mendatanginya untuk mengajarkan Al Qur’an.” [ HR. Al Bukhari no 1902]

قاَلَ الشَّافِعِيُ رَحِمَهُ اللهُ: أُحَبُّ لِلرَّجُلِ الزِّياَدَةَ بِالْجُوْدِ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ اِقْتَداءً بِرَسُوْلِ الله وَلْحاَجَةَ النَّاسِ فِيْهِ إِلىَ مَصاَلِحِهِمْ وَتَشاَغِلُ كَثِيْرٌ مِنْهُمْ بِالصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ عَنْ مَكاَسِبِهِمْ.

Imam Syafi’i berkata: “Yang terbaik bagi seseorang pada bulan ramadhan adalah semakin dermawan sebagai bentuk meneladani Rasulullah dan karena pada bulan ramadhan manusia lebih membutuhkan untuk kemaslahatan mereka serta kesibukan mereka pada puasa dan shalat daripada bekerja. Memperbanyak dzikir kepada Allah. Imam Ahmad berkata:

خَيْرُ العَمَلِ أنْ تُفاَرِقَ الدُّنْياَ وَلِساَنُكَ رَطْبٌ مِنْ ذِكْرِ اللهِ

“Sebaik-baik amal adalah engkau berpisah dari dunia dan lisanmu basah dari dzikir kepada Allah Subhanahuwata’ala.” [ HR Ahmad dihasankan oleh Al Bani dishahih Al Jami’ no 165]

9. Memahami hal-hal yang bisa melemahkan ibadah, sehingga tidak larut dalam futur.
قَالَ عُمَرُ بْنُ اْلخَطَابِ: إِنَّ لِهَذِهِ اْلقُلُوْبِ إِقْباَلاً وَإِدْباَرًا فَإِذاَ أَقْبََلَتْ فَخُذُوْهاَ بِالنَّواَفِلِ وَإِنْ أَدْبَرَتْ فَأَلِزمُوْهاَ اْلفَرَائِضَ.

Umar bin Al Khathab berkata: “Sesungguhnya hati maju mundur (dalam beribadah) maka jika hati sedang semangat maka ambilah sekalian ibadah-ibadah nafilah, jika hati sedang mundur (dalam beribadah) maka wajibkanlah ibadah-ibadah yang wajib.”[Syarh as Sunnah karya al Baidhawi].
Selain hati yang menjadikan ibadah pada bulan ramadhan menjadi tidak optimal walaupun syaithan sudah dibelenggu, yaitu nafsu, Allah berfirman:

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.” (QS. Yusuf [12]:53). Imam Dalam syair-syair dikatakan:

النَّفْسُ كاَلطِّفْلِ إِنْ تَهَمَلَهُ شَبَّ عَلَى حُبِّ الرَّضاَعَ وَإِنْ تَفْطَمَهُ يَنْفَطَمَ

“Nafsu itu seperti bayi, jika dibiarkan menyusu maka akan selalu menyusu tapi jika disapih maka jadi tersapih. Biasanya bayi akan senantiasa menangis pada saat awal disapih akan tetapi jika sudah beberapa hari maka akan terbiasa, itulah jiwa manusia.”
Allohu a’lam bish showab.
Sumber: belajarislam.com
Selengkapnya...